Warga Bantaran Sungai Jogja Dilibatkan BPBD dalam Simulasi EWS Banjir

13 hours ago 4

Warga Bantaran Sungai Jogja Dilibatkan BPBD dalam Simulasi EWS Banjir Ketua Forum Tangguh Bencana (FTB) Kota Jogja, Tri Handoko (kelima dari kanan) mengecek kesiapan EWS Sungai Code di Wirogunan pada Selasa (4/11/2025). Harian Jogja - Stefani Yulindriani

JOGJA— Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kota Jogja melibatkan warga Kampung Tangguh Bencana (KTB) dan Forum Tangguh Bencana (FTB) dalam simulasi penggunaan early warning system (EWS) untuk mengantisipasi potensi banjir di wilayah bantaran sungai.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja, Nur Hidayat, mengatakan selama Oktober banjir menjadi salah satu potensi kebencanaan utama di Kota Jogja. Oleh karena itu, pengecekan dan uji coba alat peringatan dini perlu dilakukan secara rutin agar fungsinya tetap optimal.

“Semua sungai di Kota Jogja sudah dilengkapi dengan 26 unit EWS,” ujarnya, Selasa (4/11/2025).

Menurut Nur Hidayat, seluruh alat yang diuji coba saat ini dalam kondisi baik dan berfungsi. Namun, pihaknya tetap menyiapkan sistem cadangan berupa komunikasi manual melalui radio dan handy talky (HT) jika terjadi gangguan pada sistem elektronik akibat cuaca ekstrem.

“Cuaca ekstrem bisa mengganggu jaringan listrik atau Wi-Fi, jadi kami siagakan cadangan komunikasi manual. Teman-teman Kampung Tangguh Bencana (KTB) juga kami libatkan untuk melakukan pemantauan secara rutin setiap pukul 09.00 dan 21.00 WIB,” katanya.

Ketua Forum Tangguh Bencana (FTB) Kota Jogja, Tri Handoko, menambahkan uji coba dilakukan di delapan titik dari total 26 lokasi pemasangan EWS di tiga sungai besar Kota Jogja, yaitu Sungai Code, Winongo, dan Gajah Wong.

“Kegiatan ini bukan hanya mengecek alat, tapi juga meningkatkan kesiapsiagaan warga bantaran sungai. Simulasi rutin dilakukan agar warga tanggap dan tahu apa yang harus dilakukan saat banjir datang,” katanya.

Sementara itu, Ketua KTB Bintaran, Nasiar, mengaku keberadaan EWS sangat membantu warga di wilayahnya yang dahulu sering terdampak banjir.

“Sebelum ada EWS, kami sering mengalami banjir yang menyebabkan kerugian materi. Setelah ada EWS, kami bisa bersiap lebih cepat dan tidak ada lagi korban jiwa,” katanya.

Ia menjelaskan warga Bintaran juga telah memiliki jalur evakuasi dan titik kumpul di beberapa lokasi, antara lain di masjid, gereja, dan sekolah di sekitar wilayah tersebut. Edukasi dan sosialisasi kesiapsiagaan terus dilakukan kepada warga.

Sementara Kasi Pemerintahan, Ketenteraman, dan Ketertiban Kelurahan Wirogunan, Jarot Nurharyanto, menyampaikan seluruh KTB di wilayah bantaran Sungai Code sudah dilatih dan siap siaga menghadapi potensi banjir.

“Kami berterima kasih kepada BPBD Kota Jogja yang telah memfasilitasi pemasangan EWS. Warga kini bisa lebih cepat mendapatkan peringatan dini jika terjadi kenaikan debit air,” katanya.

Melalui simulasi dan koordinasi lintas wilayah ini, BPBD Kota Jogja berharap kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman banjir semakin meningkat. Nur pun mengimbau warga untuk tetap waspada dan responsif terhadap perubahan cuaca ekstrem.

“Kesiapsiagaan harus terus dihadirkan. Kami berharap masyarakat lebih sadar dan siap menghadapi potensi bencana banjir,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|