Trump Beri Isyarat Perluasan Segera Abraham Accords, Berharap Negara Ini Bergabung

3 weeks ago 13

Presiden AS Donald Trump didampingi kepala negara lain termasuk Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri KTT Perdamaian Internasional Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin, 13 Oktober 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengharapkan perluasan perjanjian Abraham Accords segera dan berharap Arab Saudi bergabung delam pakta normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan negara-negara Arab. Optimisme Trump menyusul sukses terselenggaranya KTT Perdamaian Gaza di Mesir.

"Saya berharap melihat Arab Saudi bergabung, dan saya berharap yang lain bergabung. Saya pikir saat Arab Saudi bergabuung, semua bergabung," kata Trump dalam wawancara Fox Business Network dilansir Reuters, Jumat (17/10/2025).

Trump mengatakan dia melakoni "pembicaraan yang sangat baik" belakangan, dengan negara-negara yang mengindikasikan keinginan mereka bergabung ke Abraham Accords. "Saya pikir bahwa mereka akan bergabung sangat segera," kata Trump dalam wawancara yang direkam Selasa lalu.

Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani Abraham Accords pada 2020 pada masa pemerintahan pertamanya sebagai Presiden AS, mematahkan tabu yang telah cukup lama dirasakan oleh negara-negara Arab. Tak lama setelah dua negara itu, Maroko dan Sudan ikut meneken Abraham Accords.

Trump, yang berhasil mengumpulkan sejumlah pemimpin Eropa dan Muslim di Mesir untuk membahas upaya perdamaian di Jalur Gaza pada Senin lalu, menjadikan pertemuan itu sebagai katalis bagi sebuah pernjanjian perdamaian yang lebih luas. Dia kemudian mengeklaim negara-negara yang akan bergabung ke Abraham Accords akan bertambah dan bahkan melambungkan ide sebuah perjanjian perdamaian antara dua musuh bebuyutan di Timur Tengah, yakni Iran dan Israel.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|