Sudahkah Kita Sungguh-Sungguh Shalat?

7 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada suatu ketika, Syekh Abu al-Hasan al-Syadzili didatangi oleh beberapa fuqaha yang berasal dari Kota Iskandariah untuk mengetahui kealimannya.

Syekh Abu al-Hasan al-Syadzili lalu menatap mereka. Kemudian, ia bertanya, "Wahai para fuqaha, apakah kalian sudah shalat?"

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Dengan cepat, mereka menjawab dengan nada retoris, "Apakah ada di antara kami yang tidak shalat?"

Syekh al-Syadzili membaca firman Allah, yang artinya, "Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan, apabila mendapat kebaikan, ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat" (QS al-Ma'arji [70]: 19-22).

"Apakah kalian demikian? Yakni, jika ditimpa musibah, kalian gelisah; dan jika mendapat kebaikan, kalian kikir?"

Mereka pun terdiam. Akhirnya, Syekh al-Syadzili meneruskan, "Kalau begitu, kalian masih belum shalat."

Shalat yang sesungguhnya dilakukan dengan lahir dan batin, raga dan jiwa secara konsisten dan terus menurus (daimun). Mereka yang shalat secara fisik, tetapi hatinya tidak hadir mengingat Allah berarti jiwanya tidak shalat.

Mereka akan gagal memahami pesan dan esensi shalat. Begitu juga shalat yang dilakukan karena riya dan bermalas-malasan. Itu semua menunjukkan mental munafik. Akibatnya, shalat tidak berefek positif terhadap perilaku dan kinerjanya.

اِنَّ الۡمُنٰفِقِيۡنَ يُخٰدِعُوۡنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُوْهُمۡ‌ ۚ وَاِذَا قَامُوۡۤا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوۡا كُسَالٰى ۙ يُرَآءُوۡنَ النَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيۡلًا

"Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali" (QS an-Nisa: 142).

Ali bin Abi Thalib, seperti dikutip Imam al-Birgawi (929-981 H) dalam sebuah karyanya menyatakan, ada empat jenis ibadah.

Pertama, mendirikan shalat hanya sebagai gerakan tubuh tanpa makna. Inilah yang disebut Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis, "Betapa banyak orang yang shalat, tetapi tidak merasakan apa-apa selain lelah."

sumber : Hikmah Republika oleh Muhammad Kosim

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|