RI dan Negara Tetangga Kompak Tinggalkan Dolar AS, Tembus US$14,1 M

2 hours ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya menggelar kampanye gabungan untuk memanfaatkan transaksi menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT).

Kampanye ini dilakukan di sela acara The 30th Meeting of The ASEAN Senior Level Commitee of Financial Integration di Yogyakarta, Kamis (18/9/2025). Acara ini diselenggarakan Bank Indonesia bersama Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand.

Dalam acara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta mengatakan, Indonesia dan negara-negara ASEAN terus memperkuat komitmen penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas batas (LCT).

"Inisiatif ini berperan penting dalam mendorong arus perdagangan dan investasi yang lebih efisien, mengurangi risiko volatilitas nilai tukar, dan mendukung upaya pendalaman pasar keuangan, sehingga integrasi keuangan dan pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berkelanjutan dan inklusif dapat tercapai," ucapnya dikutip dari siaran pers, Jumat (19/9/2025).

Mengutip catatan Bank Indonesia, transaksi tanpa menggunakan dolar AS terus mengalami peningkatan. Hingga Juli 2025, kinerja LCT mencatatkan transaksi sebesar 14,1 miliar dolar AS (ekivalen) atau setara Rp 1,88 triliun. Nilai itu tumbuh 112% (yoy) dibandingkan 6,7 miliar dolar AS (ekivalen) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Angka ini juga setara dengan 87% dari total transaksi sepanjang 2024 yang mencapai 16,28 miliar dolar AS (ekivalen).

Dari sisi pengguna, jumlah nasabah LCT meningkat menjadi rata-rata 7.568 per bulan pada 2025, dibandingkan 5.020 per bulan pada 2024.

Direktur Departemen Internasional Bank of Thailand, Nithiwadee Soontornpoch, menekankan bahwa dengan besarnya porsi perdagangan internasional Thailand bersama negara-negara ASEAN, potensi peningkatan penggunaan mata uang lokal masih sangat besar.

Pandangan ini diperkuat oleh Asisten Gubernur Bank Negara Malaysia, Mohamad Ali Iqbal Abdul Khalid, yang menyampaikan bahwa kolaborasi erat antar bank sentral telah mendorong tren peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral, dan ke depan akan menjadi katalis pertumbuhan kawasan.

Bank Indonesia sendiri memulai kerja sama penggunaan mata uang lokal pada 2016 melalui penandatanganan MoU Local Currency Settlement dengan Malaysia dan Thailand.

Inisiatif ini resmi diimplementasikan pada 2018 dan sejak itu berkembang pesat hingga melibatkan enam negara mitra.

Untuk meningkatkan konsistensi dan skalabilitas, Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand telah menyepakati harmonisasi LCT Operational Guidelines yang kini menjadi acuan regional, sehingga operasi lebih terstandar, transparan, dan memudahkan negosiasi antarnegara ASEAN.

Pemanfaatan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara diharapkan dapat memperkuat ketahanan makroekonomi nasional sekaligus mengurangi kerentanan terhadap gejolak nilai tukar global.

Dalam acara kampanye gabungan untuk memanfaatkan transaksi menggunakan LCT juga dilaksanakan layanan klinik konsultasi one-on-one bersama bank Appointed Cross Currency Dealer (ACCD) bagi peserta yang memerlukan pendalaman teknis terkait LCT.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI dan Negara-Negara ASEAN Segera Bersatu Buang Dolar AS

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|