Purbaya: Stabilitas Sistem Keuangan Aman Terjaga di Kuartal III-2025

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menegaskan bahwa stabilitas sistem keuangan pada kuartal III-2025 tetap aman terjaga, di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

Hal ini diungkapkan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam paparan hasil Rapat KSSK, Senin (3/10/2025). Sebagai catatan ini adalah rapat KSSK pertama bagi Purbaya sebagai Menteri Keuangan dan Anggito Abimanyu sebagai Ketua DK Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Stabilitas Sistem Keuangan triwulan III-2025 tetap terjaga dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan terus mewaspadai berbagai risiko global," kata Purbaya dalam konferensi pers, Senin (3/10/2025).

Kendati demikian, KSSK yang terdiri dari Menteri Keuangan, Gubernur BI, Ketua DK OJK, Ketua DK LPS, tetap menilai penguatan kewaspadaan tetap dipegang teguh terhadap berbagai risiko saat ini. Namun, Purbaya memastikan kewaspadaan tetapi disertai oleh respons kebijakan yang efektif.

Purbaya pun mengungkapkan KSSK dalam rapat berkala keempat pada Jumat, 31 Oktober 2025, menyepakati untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan antar lembaga maupun Kementerian/Lembaga lain upaya memastikan agar KSSK terjaga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

KSSK pun menilai momentum pertumbuhan ekonomi menguat dan diperkirakan akan mencapai target pada 2025. Ini didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang tetap terjaga baik dengan dukungan pemerintah dan otoritas moneter.

Lalu di sisi global, Purbaya mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia masih tetap terdampak oleh tarif impor AS.

"Ketidakpastian masih tinggi namun ekspektasi perbaikan ekonomi ke depan mulai menguat di AS, aktivitas ekonomi masih lemah berdampak lanjutnya pasar tenaga kerja the Fed pangkas Fed Fund Rate sebesar 25 bps pada Oktober 2025 menjadi kisaran 3,75-4%," kata Purbaya.

Sementara itu, Eropa, Jepang, China dan India tampak masih melemah, seiring dengan konsumsi rumah tangga yang lesu. Namun, kata Purbaya, IMF telah merevisi ke atas untuk pertumbuhan ekonomi global dari 3% menjadi 3,2% pada outlook terbaru pada Oktober 2025.

"Meskipun lebih rendah dibandingkan 2024, di level 3,3% didorong oleh kondisi keuangan yang lebih lamban akibat kesepakatan AS, ekspansi fiskal dan penurunan inflasi," papar Purbaya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Sri Mulyani: Stabilitas Sistem Keuangan RI Kuartal II-2025 Terjaga

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|