Prof Amany Lubis Dilantik Sebagai Ketua Umum Perkumpulan Wanita Alumni Timur Tengah

6 hours ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Menteri Agama RI Prof KH Nasaruddin Umar melantik Prof Amany Lubis sebagai Ketua Umum PERWATT Periode 2025–2030 bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP), PW dan PCI Perkumpulan Wanita Alumni Timur Tengah (PERWATT) periode 2025–2030 di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Jumat (31/10/2025).

Berkaitan dengan moment tersebut ada tujuh tokoh terkemuka Indonesia yang merupakan lulusan Universitas di Timur Tengah kembali menjadi sorotan publik berkat kontribusi luar biasa para tokoh dalam bidang keilmuan, pendidikan, dan penguatan nilai-nilai Islam moderat di Indonesia.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Para tokoh ini tidak hanya menjadi reprensetasi keilmuan Islam yang mendalam, tetapi juga teladan dalam menerjemahkan nilai-nilai Islam rahmatan lil’alamin di tengah masyarakat modern.

1. Prof M Quraish Shihab. Lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo. Saat ini dikenal sebagai musafir terkemuka Indonesia dan pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), yang telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan tafsir Alquran yang kontekstual dan moderat.

Dia pernah menjabat sebagai koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia bagian timur, pembantu pimpinan kepolisian Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental.Beliau menduduki jabatan sebagai Rektor IAIN Jakarta selama dua periode (1992-1996 dan 1997-1998).

Pada awal 1998, dia menduduki jabatan sebagai Menteri Agama selama kurang lebih 2 bulan, kemudian beliau diangkat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk negara Republik Arab Mesir merangkap negara Republik Djibouti berkedudukan di Kairo.

2. Dr M Hidayat Nur Wahid. Lulusan dari Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Saat ini dikenal sebagai tokoh politik dan keagamaan yang menekankan pentingnya harmoni antara nilai Islam dan kebangsaan.

Dia memliki peran penting alam politik Indonesia sebagai Wakil Ketua MPR RI (2014-2019, 2019-2024) dan Ketua MPR RI (2004-2009), salah satu deklarator dan presiden kedua Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

3. Prof Amany Lubis. Lulusan dari Universitas Al-Azhar, Kairo. Salah satu tokoh wanita yang untuk pertama kalinya menjabat sebagai Rektor Pertama Perempuan di Indonesia, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2019-2023).

Selain itu, dia dikenal sebagai akademisi perempuan inspiratif yang memperkuat peran perempuan dalam dunia pendidikan. Selain itu beliau juga menjabat sebagai ketua MUI di bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga (PRK).

Prof Amany sering menjadi pembicara di forum nasional dan internasional. Keanggotaannya dalam organisasi kemasyarakatan banyak di dalam dan luar negeri. Di luar negeri Prof Amany menjadi pembimbing dan penguji tesis dan disertasi, Anggota Badan Penasehat Abu Dhabi Forum for Peace (2016-2025), Mufti dari kategori ulama luar negeri Majlis Ifta Uni Emirat Arab (2018-2024), Anggota Senat Akademik Muhammad bin Zayed University for Humanities Abu Dhabi (2021-2025), dan sebagainya. Karya tulisnya pun banyak di jurnal ilmiah dan berupa buku. Prof Amany pernah ceramah agama di hadapan Raja Muhammad VI di Istana Casablanca, Maroko, pada Ramadan 2017.

4. Dr TGB M Zainul Majdi. Lulusan dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat selama dua periode, beliau dikenal sebagai cendekiawan Muslim yang menekankan pentingnya moderasi beragama dan pembangunan berbasis nilai ke Islaman. Rektor Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi pada tahun 2003-2023. Pada tahun 2012, menerima penghargaan Anugerah Transmigration Award. Ketua Umum Organisasi Internasional Alumnni Al-Azhar (OIAA) sejak 2017 sampai sekarang.

5. Dr Faizah Ali Syibromalisi. Lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo. Dia dikenal sebagai akademisi dan penulis yang aktif dalam bidang studi Alquran dan pendidikan Islam, serta berperan dalam pemberdayaan perempuan di lingkungan akademik.

Saat ini dosen tetap mata kuliah tafsir di IIQ dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dewan Pakar di Pusat Studi Al-Quran (PSQ). Di sela-sela kesibukannya mengikuti berbagai seminar, workshop, dosen tamu di berbagai universitas luar negeri, menjadi dewan juri, penasehat di acara MTQ Nasional dan Internasional, juga mendirikan dan membina santri di Pesantren Daarus Sa’adah. Cucu dari ulama dan pejuang Betawi KH Abdul Mughni bin Sanusi dari kawasan Mampang Jakarta Selatan.

6. Ustazah Hj Hafizhah Abdul Hamid, Lc MA. Lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo. Seorang pendakwah perempuan yang aktif menyampaikan pesan Islam dengan pendekatan humanis, menekankan pentingnya akhlak, keluarga, dan peran perempuan dalam dakwah kontemporer, untuk Kelurahan Pejaten Timur dan sebagai Wakil Ketua Umum FKMT di Kecamatan Pasar Minggu.

Pelantikannya dilakukan oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama RI. Kini menjabat sebagai Ketua Umum FKMT (Forum Komunikasi Majlis Taklim ). Putri dari ulama Betawi almarhum K. Abdul Hamid dari Prapanca Jakarta Selatan yang belajar di Darul Ulum Makkah dan wafat pada 2003. Untuk Kelurahan Pejaten Timur dan sebagai Wakil Ketua Umum FKMT di Kecamatan Pasar Minggu, pelantikannya dilakukan oleh Kepala Kanwil Kementerian Agama RI.

7. Prof Ai Fatimah Nur Fuad. Alumni Universitas Al-Azhar, Kairo. Tokoh akademik yang dikenal karena dedikasinya dalam pengajaran tafsir dan pendidikan Islam di berbagai lembaga perguruan tinggi di Indonesia.

Dekan FAI Universitas Muhammadiyah, beliau juga menjadi Center of Excellent yang dimiliki Universitas Muhammadiyah. di usia 48 tahun memperoleh gelar Guru Besar yang diperoleh nya pada tahun 2024 di bidang Islamic Studies/Studi Islam Prof Ai memperoleh S2 dan S3 di Leeds University Inggris, jurusan Religious Studies.

Ketujuh tokoh ini merepresentasikan wajah intelektual Muslim Indonesia yang berakar kuat pada tradisi keilmuan Islam klasik, namun mampu beradaptasi dengan tantangan zaman modern. Mereka juga berperan aktif dalam memperkuat nilai-nilai Islam yang damai, toleran, dan berkeadaban di tengah masyarakat majemuk Indonesia.

Dalam berbagai kesempatan, para alumni Timur Tengah ini menegaskan bahwa pendidikan Islam tidak hanya berorientasi pada ilmu agama, tetapi juga pada pembentukan karakter, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial.

Melalui karya, kiprah, dan dedikasi mereka, para tokoh ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan Islam dari Timur Tengah mampu melahirkan generasi cendekia yang berkontribusi bagi bangsa dan kemanusiaan.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|