Jakarta, CNBC Indonesia - Venezuela mengatakan telah memulai latihan militer selama tiga hari di pulau Karibia La Orchila, Rabu (17/9/1015). Hal ini seiring meningkatnya ketegangan di tengah aktivitas militer AS di wilayah tersebut.
Menteri Pertahanan Venezuela, Vladimir Padrino López, mengatakan latihan ini merupakan bagian dari bukti bahwa Venezuela merupakan negara yang berdaulat. Mereka akan melakukan latihan perang fisik dan elektronik.
Televisi publik menunjukkan gambar-gambar kapal amfibi dan kapal perang yang dikerahkan di lepas pantai La Orchila, di mana Venezuela memiliki pangkalan militer. Angkatan bersenjata mengatakan latihan tersebut akan melibatkan 12 kapal, 22 pesawat dan 20 perahu kecil dari "milisi angkatan laut khusus."
"Akan ada pengerahan pertahanan udara dengan drone bersenjata, drone pengintai, drone bawah air... Kami akan mengimplementasikan tindakan perang elektronik," katanya dikutip The Guardian.
Sebelumnya, AS mengerahkan pasukan dalam bagian operasi anti-narkoba ke dekat negara itu. Sejauh ini, Washington telah meledakkan setidaknya dua kapal Venezuela dan menewaskan 14 orang yang diduga mengangkut narkoba di seluruh Karibia bulan ini, sebuah langkah yang dikecam oleh para ahli PBB sebagai "eksekusi di luar hukum."
Serangan dan pengerahan kapal perang AS di wilayah tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan invasi di Venezuela, di mana presidennya, Nicolás Maduro, telah dituduh oleh Washington sebagai pemimpin kartel.
Maduro, yang dua pemilu terakhirnya tidak diakui oleh AS dan banyak negara lain, telah bersumpah bahwa Caracas akan membela diri dari apa yang ia sebut "agresi" AS terhadap negaranya. Washington menawarkan hadiah US$50 juta (Rp 826 miliar) untuk penangkapan Maduro, yang menghadapi tuduhan perdagangan narkoba.
Caracas telah mendesak penyelidikan atas serangan AS terhadap kapal yang diduga mengangkut narkoba awal bulan ini yang menewaskan 14 orang itu. Para ahli PBB bahkan menggolongkan hal itu sebagai "eksekusi di luar hukum."
"Seseorang tidak tahu, karena mereka mengatakan kapal itu membawa narkoba tetapi siapa yang melihat narkoba?," kata Menteri Dalam Negeri, Diosdado Cabello, pada Rabu sebelumnya saat ia mengklaim Venezuela sedang menindak narkotika.
Di sisi lain, Trump telah membenarkan tindakan militer dengan memposting di media sosial bahwa "kartel perdagangan narkoba yang kejam MENYEBABKAN ANCAMAN bagi Keamanan Nasional AS, Kebijakan Luar Negeri, dan Kepentingan Penting AS."
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Invasi AS Dimulai! Kapal Perang Mengepung, Presiden Ini Tak Gentar