Pemuda Dikeroyok Hinga Tewas di Masjid Sibolga, Kemenag: Itu Kasuistik, Agama tak Mentoleransi

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan adanya kasus pengeroyokan pemuda ketika berisitrahat di Masjid Agung, Kota Sibolga, Sumatra Utara, Jumat (31/10/2025) lalu.

Pemuda bernama Arjuna Tamraya (21) tersebut dikeroyok lima orang warga setempat hingga meninggal dunia.

Menyusul adanya insiden ini, muncul propaganda bahwa masjid bukan tempat yang toleran. Namun, Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag), Arsyad Hidayat menegaskan bahwa insiden yang terjadi di Masjid Sibolga tersebut sifatnya kasuistik.

"Saya pikir ini kasus ya, jadi tidak bisa di-generalisasi fenomena umumnya," ujar Arsyad kepada Republika.co.id, di Jakarta, Jumat (7/11/2025.

Buktinya, katanya, pada saat mudik Lebaran Idul Fitri ada Masjid Ramah Musafir atau Pemudik. Bahkan, menurutnya, pihaknya membuka lebih dari 1.500 masjid di seluruh tanah air. Para pemudik yang ingin pulang ke kampungnya bisa menggunakan fasilitas masjid ketika ingin beristirahat.

"Pada saat lebaran masjid Alhamdulillah respons positif dari para pemudik dan itulah fenomena sesungguhnya. Ini kasuistik ya," ucapnya.

Dalam merepons kasus di Masjid Sibolga itu, menurut Arsyad, Kemenag juga telah melakukan komunikasi ke tingkat kebupaten/kota untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi. Karena, menurutnya, yang melakukan pengereyokan tersebut tidak aktif di masjid tersebut

"Termasuk Kemenang untuk memeriksa sebenarnya siapa mereka yang melakukan itu ya. Karena saya dapat info juga bukan mereka yang aktif sebagai salah satu ya," katanya.

Arsyad pun menegaskan bahwa agama tidak mentoleransi tindakan kekerasan seperti itu, apalagi dilakukan di masjid.

"Tindakan atas nama apapun, apalagi atas nama agama, tidak ada seperti itu ya. Agama tidak mentoleransi tindakan kekerasan," kata Arsyad.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|