MUI: Pengakuan Barat untuk Negara Palestina akan Kurangi Manuver Israel-AS di PBB

2 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Keputusan Inggris, Kanada, dan Australia yang secara resmi mengakui Negara Palestina menambah daftar panjang dukungan internasional terhadap eksistensi rakyat Palestina. Langkah diplomatik ini lahir di tengah tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza akibat serangan brutal Israel, yang bahkan meluas hingga ke wilayah lain di kawasan tersebut.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan, MUI memberikan beberapa catatan terkait pengakuan barat kepada Palestina.

"Pengakuan negara oleh tiga anggota Persemakmuran ini memiliki bobot moral dan politik yang besar. Selama ini, negara-negara Barat cenderung berhati-hati dalam menyatakan sikap terbuka soal Palestina," kata Sudarnoto kepada Republika, Senin (22/9/2025)

Ia menambahkan, dengan adanya pengakuan tersebut, tekanan internasional terhadap Israel semakin menguat. Hal tersebut sekaligus memperlihatkan bahwa solusi dua negara masih dianggap sebagai satu jalan yang sah menurut hukum internasional. 

Ia mengatakan, pengakuan ini juga dipandang sebagai pesan tegas bahwa masyarakat dunia tidak lagi bisa menerima tindakan Israel yang terus memperluas pendudukan, melakukan serangan tanpa henti, dan melanggar hukum kemanusiaan internasional. 

"Perubahan sikap tiga negara besar ini juga menandai adanya pergeseran penting dalam konstalasi diplomatik. Dukungan internasional kepada Palestina terus meluas, dan hal ini dapat mengurangi ruang manuver Israel dan Amerika Serikat yang selama ini kerap menggunakan hak veto di Dewan Keamanan PBB untuk melindungi kepentingan Israel, sebagaimana yang beberapa hari yang lalu terjadi," ujar Sudarnoto.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|