Menteri Wihaji: Metode Kontrasepsi Harus Tersedia untuk Masyarakat Miskin

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji mengatakan, pemerintah wajib hadir memenuhi kebutuhan kontrasepsi semua kelompok masyarakat. Wihaji menyebut bahwa kelompok masyarakat menengah ke bawah perlu mendapat kontrasepsi.

"Memastikan tadi bagaimana metode kontrasepsi bagaimana dari pilihan dan cara untuk mengendalikan penduduk khususnya keperbihakan kita kepada masyarakat Indonesia yang belum beruntung yang membutuhkan kontrasepsi," kata Wihaji dalam diskusi di UNJ, Jakarta Timur pada Senin (22/9/2025).

Wihaji menekankan keberpihakan negara penting guna menjamin pengendalian penduduk berjalan adil dan mendukung kualitas generasi bangsa. “Metode kontrasepsi harus tersedia bagi masyarakat miskin, sebab kelompok tersebut sangat membutuhkan perhatian serius negara. Pemerintah tidak boleh abai, karena ketersediaan kontrasepsi menjadi kunci pengendalian penduduk,” ujar Wihaji.

Wihaji tak ingin masyarakat miskin ketinggalan akses terhadap kontrasepsi. Sebab, menurutnya, hal itu merupakan tanggung jawab negara.

"Kalau yang (kontrasepsi) mandiri, itu oke tapi ada beberapa masyarakat yang belum beruntung, wajib negara hadir," ujar Wihaji.

Wihaji mencontohkan tingginya angka kelahiran provinsi di NTT menjadi prioritas intervensi lewat kontrasepsi. Tujuannya sebagai upaya pengendalian penduduk.

"Inovasi dan kreativitas diperlukan untuk mendistribusikan bantuan kontrasepsi hingga menjangkau wilayah terpencil," ujar Wihaji.

​Wihaji juga berharap kerja sama pemerintah dan perguruan tinggi dapat menguat guna mendukung riset, kebijakan, dan evaluasi program. Wihaji meyakini upaya ini dapat melahirkan generasi berkualitas guna merespon tantangan demografi.

"Menyiapkan alat kontrasepsi untuk masyarakat Indonesia yang dalam ini yang membutuhkan," ujar Wihaji.

Selain itu, Wihaji mendapat instruksi Presiden Prabowo Subianto agar mengutamakan perhatian terhadap ibu hamil, menyusui, dan balita. Wihaji menganggap pengendalian penduduk tak sekadar angka, tapi juga strategi melahirkan keluarga berkualitas bagi masa depan bangsa.

"KB penting untuk bangsa, artinya pasca KB harus benar-benar memberikan dampak nyata. Program keluarga berencana bukan hanya target, melainkan komitmen jangka panjang terhadap pembangunan manusia Indonesia,” ujar Wihaji.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|