Menkop Warning Kopdes Merah Putih Haram Lakukan Ini

2 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan sistem pengkreditan di Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) atau Kopdes Merah Putih tak lagi memakai sistem simpan pinjam yang biasanya ada di koperasi konvensional.

Hal ini karena menurutnya sistem simpan pinjam dinilai lebih mengarah pada kegiatan konsumtif dan dinilai dapat membuat risiko kredit macet cukup besar. Pihaknya menginginkan sistem pengkreditan Kopdes hanya menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif.

"Kopdes Merah Putih akan menyalurkan kredit dan pembiayaan hanya ke sektor produktif, tidak lagi memakai sistem simpan pinjam seperti koperasi biasa," kata Ferry usai serah terima jabatan (sertijab) Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) di kantor Kemenkop, Kamis (18/9/2025).

Ferry menambahkan Kopdes Merah Putih juga akan menggunakan konsep industri teknologi finansial dalam menyalurkan pinjaman.

Pengunjung melihat produk yang dijual pada gerai Koperasi Desa (Kopdes)/Kelurahan Merah Putih Melawai di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Pengunjung melihat produk yang dijual pada gerai Koperasi Desa (Kopdes)/Kelurahan Merah Putih Melawai di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pengunjung melihat produk yang dijual pada gerai Koperasi Desa (Kopdes)/Kelurahan Merah Putih Melawai di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (22/7/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Tak hanya itu saja, Kopdes Merah Putih juga akan menerapkan bagi hasil sebesar 6% setiap penyaluran kredit.

"KDMP akan menetapkan bagi hasil sebesar 6% terhadap setiap penyaluran kredit," lanjut Ferry.

Sebelumnya, Ferry juga mengatakan dana pinjaman Kopdes Merah Putih dari beberapa bank Himbara tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, tetapi juga untuk diarahkan pada kegiatan investasi jangka panjang yang lebih strategis, termasuk pembangunan gudang dan infrastruktur pendukung lain yang dibutuhkan oleh koperasi.

"Nanti platform yang disediakan yang Rp 3 miliar per Koperasi Desa itu akan digunakan selain untuk kegiatan modal kerjanya dan juga dipergunakan untuk modal investasi membangun gudang dan lain sebagainya," ujar Ferry.

Strategi ini dirancang agar Kopdes tidak sekadar bergerak dalam aktivitas usaha harian, tetapi memiliki kapasitas membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Zulhas Sebut Warga RI Rebutan Mau Bangun Koperasi Desa Merah Putih

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|