2 hours ago
4
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pernah kepikiran nggak kalau setiap detik kita sebenarnya dikelilingi data? Mulai dari scroll medsos, belanja online, sampai nonton film di platform streaming, semuanya menghasilkan jejak digital.
Nah, biar nggak cuma jadi angka yang menumpuk, data itu butuh “dimaknai”. Di sinilah probabilitas dan statistik jadi kunci buat membaca pola, bikin prediksi, dan ambil keputusan yang tepat.
Probabilitas itu ibarat alat buat ngukur kemungkinan. Misalnya, perusahaan e-commerce pengin tahu peluang pelanggan bakal belanja lagi. Dengan probabilitas, mereka bisa hitung berdasarkan riwayat transaksi, bukan cuma feeling.
Serunya lagi, ilmu ini jadi pondasi algoritma machine learning, kayak Naïve Bayes atau regresi logistik. Jadi, yang dulu keliatan ribet, ternyata bisa dipakai buat hal-hal keren.
Kalau probabilitas sibuk sama prediksi, statistik fokus merangkum data biar lebih gampang dipahami.
Bayangin ribuan angka bisa disulap jadi rata-rata atau grafik yang jelas banget. Dari situ, sekolah bisa tahu area belajar yang harus ditingkatkan, atau perusahaan bisa ambil langkah tepat buat strategi bisnisnya.
Gabungan probabilitas dan statistik bikin analisis data makin powerful. Satunya kasih teori, satunya kasih alat buat olah data. Kombinasi ini jadi pondasi penting nggak cuma buat riset, tapi juga buat bisnis, teknologi, sampai kecerdasan buatan.
Buat generasi sekarang, ngerti dua ilmu ini bisa bikin cara berpikir lebih kritis dan jeli sama data.
Nah, kabar baiknya, Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Sukabumi sebagai Kampus Digital Kreatif yang sudah terakreditasi unggul, udah masukin mata kuliah probabilitas dan statistik ke kurikulumnya.
Tujuannya jelas, biar mahasiswa punya bekal kuat buat bersaing di dunia kerja yang makin digital. Penasaran jadi bagian dari kampus ini? Yuk, daftar lewat PMB Gelombang Khusus di pmbubsi.id dan mulai langkahmu sekarang!
