Malaysia Disanksi FIFA, Muncul Kecurigaan Keterlibatan Pihak Asing

2 hours ago 6

Harianjogja.com, JAKARTA—Malaysia dijatuhi sanksi FIFA terkait dengan dokumen naturalisasi tujuh pemain tim nasional. Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail, menyebut ada campur tangan pihak asing.

Tunku Ismail adalah juga pemilik klub sepak bola Johor Darul Ta'zim (JDZ)  di akun X miliknya, @HRHJohorII, mempertanyakan bahwa Asosiasi Sepak Bola Malaysia atau Football Association of Malaysia (FAM) sudah mengikuti proses dan kerja sama dengan FIFA maupun Kerajaan Malaysia. Setelah serangkaian proses itu, naturalisasi tujuh pemain Malaysia mendapatkan restu dari FIFA.

Dia lantas bertanya-tanya kenapa saat ini tiba-tiba FIFA menjatuhkan sanksi kepada Malaysia. Tunku Ismail pun mencurigai ada keterlibatan pihak asing di balik keputusan FIFA tersebut.

"Apa yang berlaku sampai tiba-tiba ada keputusan macam ini? Adakah ada entiti luar yang terlibat mempengaruhi keputusan FIFA?" tulis Tunku Ismail dalam cuitannya, Sabtu (27/9/2025).

Tidak hanya itu, Tunku Ismail mempertanyakan sikap FIFA yang menjatuhkan hukuman kepada Malaysia tetapi tidak menjelaskan penyebab jatuhnya sanksi itu.

BACA JUGA: 11 Rumah Rusak Akibat Gempa Magnitudo 4,5 di Tanggamus

Dia juga menilai bahwa FIFA tiba-tiba mengeluarkan keputusan dengan cepat dan mengumumkannya kepada publik, padahal menurutnya proses diskusi dengan federasi sepak bola itu belum selesai.

Tunku Ismail lantas mengaitkan keputusan FIFA itu dengan pihak yang berada di New York, Amerika Serikat dalam beberapa waktu terakhir.

Warganet lantas menelusuri siapa saja pihak yang berada di New York dan bertemu dengan FIFA beberapa waktu ini. Salah satu sorotan tertuju kepada Presiden Prabowo Subianto, yang bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada Rabu (24/9/2025).

Tunku Ismail pun mengharapkan FAM segera bernegosiasi dengan FIFA secepat mungkin. Dia juga menegaskan bahwa Malaysia tidak akan takut maupun tunduk kepada pihak-pihak yang khawatir atas kebangkitan tim sepak bola negaranya.

"Tak kan kita takut dan nak tunduk dengan individu-individu yang khuatir dengan kebangkitan Harimau Malaya. Lawan tetap lawan. Berani kerana benar," tulisnya.

Sanksi FIFA untuk Malaysia

Sebelumnya, dalam pernyataan resmi FIFA hari ini, Jumat, (26/9/2025), FAM disebut telah menggunakan dokumen palsu saat mengajukan kelayakan pemain naturalisasi kepada FIFA. Dokumen itu digunakan untuk dapat menurunkan tujuh pemain dalam pertandingan kualifikasi Piala Asia AFC 2027 melawan Vietnam pada 10 Juni 2025.

Tujuh pemain yang terlibat dalam kasus ini adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Dugaan pelanggaran ini mencuat setelah FIFA menerima keluhan terkait kelayakan lima di antara mereka, yakni Garcés, Holgado, Figueiredo, Irazábal, dan Serrano, usai pertandingan tersebut. Saat itu, Vietnam dibantai Malaysia 4-0.

Setelah melalui proses hukum disipliner dan evaluasi terhadap seluruh bukti, Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi kepada FAM berupa denda sebesar 350.000 Franc Swiss. Selain itu, tujuh pemain yang terlibat masing-masing diwajibkan membayar denda sebesar 2.000 Franc Swiss.

"Para pemain yang disebutkan di atas telah dijatuhi sanksi lebih lanjut berupa larangan terlibat dalam semua kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola selama 12 bulan, efektif sejak tanggal pemberitahuan keputusan," tulis pernyataan yang dikutip dari laman FIFA itu.

FIFA menyatakan, persoalan masa depan para pemain untuk membela tim nasional Malaysia selanjutnya akan diproses oleh Pengadilan Sepak Bola FIFA guna mendapatkan pertimbangan lebih lanjut.

FAM dan para pemain telah menerima pemberitahuan resmi mengenai keputusan tersebut. Sesuai ketentuan FDC, mereka memiliki waktu sepuluh hari untuk mengajukan permintaan keputusan yang disertai alasan tertulis, yang akan dipublikasikan di situs resmi legal.fifa.com. Keputusan ini juga masih dapat diajukan banding ke Komite Banding FIFA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|