Kopdes Kembang Kulonprogo Sudah Beroperasi, Benih Padi Laku 4 Ton

14 hours ago 7

Kopdes Kembang Kulonprogo Sudah Beroperasi, Benih Padi Laku 4 Ton Foto ilustrasi Koperasi Merah Putih. - ilustrasi dibuat oleh AI - ChatGPT

Harianjogja.com, KULONPROGO - Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Kalurahan Kembang, Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo sudah beroperasi sejak akhir Agustus lalu. Sektor penjualan yang dijalaninya yakni benih padi dan pupuk subsidi. Dari pertama operasional sampai sekarang benih padi yang sudah terjual sebanyak empat ton sedangkan 16 ton pupuk subsidi akan didistribusikan.

Ketua KDMP Kembang, Anjar Asmoko mengatakan benih padinya dapat laku terjual karena kebetulan sejumlah petani di kapanewon penyangga kehabisan sehingga membeli di KDMP Kembang. Seperti misalnya petani Kalibawang yang menjadi konsumen KDMP Kembang lantaran kehabisan. "Hasil penjualan benih padi gross profitnya sekitar Rp7 juta tiap 2,5 ton benih padi terjual," katanya kepada Harian Jogja, Rabu (17/9/2025).

Menurut Anjar sebenarnya sudah akan memulai penjualan sembako tetapi karena tempatnya kurang representatif diurungkan niat tersebut. Sebab untuk berjualan sembako perlu tempat yang sentral. Sedangkan sementara ini KDMP Kembang berada jauh dari pemukiman sehingga hanya baru mulai jual pupuk dan benih padi saja yang tidak terpengaruh tempat.

BACA JUGA: Pemkab Bantul Percepat Pembukaan Gerai Kopdes Merah Putih

Menurutnya baru berjualan dua sektor itu saja karena KDMP Kembang belum memiliki tempat yang representatif. "Untuk tempat strategisnya masih on progress karena bangun dari nol. Tempat menjadi tantangan untuk berkembang sektor jualnya," tambahnya. Sumber dana untuk modal awal menggunakan sumbangan dana anggota sehingga menjadi penyertaan modal awal. Sedangkan untuk simpan pinjam di KDMP Kembang belum dimulai.

Selain itu, sektor apotek juga akan dimulai KDMP Kembang lantaran Puskesmas Pembantu di wilayah tersebut hanya buka Senin saja setiap pekannya. Namun, Anjar mengaku upaya itu tidak mudah dilakukan. "Untuk memulai itu ada alur birokrasi yang rumit sehingga kami tidak bisa langsung mulai," tuturnya.

Padahal penyertaan modal untuk apotek di KDMP Kembang sudah siap sehingga bisa mengisi kekosongan Pustu di Selasa sampai Sabtu yang tidak buka. Dengan demikian kan bisa membantu warga setempat mengakses obat-obatan kesehatan.

"Itu kalau hari Senin dibuka ramainya minta ampun," ungkapnya. Padahal Anjar sudah mengajukan untuk mengisi di Pustu dengan modal dari KDMP Kembang sehingga siap dimulai. Selain itu, menurutnya sudah memiliki proposal untuk pengajuan pinjaman Bank Himbara sejak 1,5 bulan lalu.

Namun sampai sekarang belum ada tindak lanjut padahal Anjar sudah siap ketika harus presentasi. "Selain tempat, rumitnya aturan dan tata cara yang harus dilalui menghambat perkembangan KDMP Kembang," ungkapnya.
Anjar memastikan proses penjualan yang sudah dilakukan sejauh ini belum ada kendala berarti. Bahkan dia sangat optimis KDMP Kembang bisa terus berkembang dan memiliki profit terus.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DisperinkopUKM) Kulonprogo, Iffah Muffidati seluruh KDMP di bumi Binangun sudah beroperasi minimal satu badan usaha saja. Ke depan akan dioptimalkan dengan menambahkan usaha yang dilakukan. "Namanya kendala pasti ada, karena semuanya masih belajar belum optimal," ungkapnya.

Sedangkan untuk pengajuan pinjaman di Bank Himbara sudah ada beberapa KDMP yang mempersiapkan proposal. Tetapi dari Bank sampai sekarang belum ada tindak lanjut lantaran melihat beberapa faktor aktivitas yang dilakukan KDMP dirasa belum berprospek maksimal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|