REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pagi itu, udara kampus Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) terasa sedikit berbeda. Ada semangat baru yang berdesir di ruang perkuliahan.
Bukan tanpa alasan, dua dosen tamu dari University of Northern Philippines (UNP), Dr Glenn Paul E. Briones, PhD dan Sir Jhonnino A Serdenia, MBA, datang langsung untuk mengajar dalam program International Student Mobility di UBSI kampus Kaliabang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/11/2025).
Kunjungan akademik ini jadi bagian dari rangkaian kerja sama antara UBSI dan UNP, yang kini resmi naik level ke tahap nyata, bertukar ilmu, budaya, dan cara pandang di ruang kelas.
Para mahasiswa dari program studi Manajemen dan Akuntansi UBSI dari semester 1, 3, dan 5, mendapat kesempatan emas untuk belajar langsung dari para dosen internasional tersebut.
Suasana kelas hari itu bukan seperti perkuliahan biasa. Bahasa Inggris mengalir santai di antara tawa dan rasa kagum mahasiswa. Beberapa tampak berusaha menyesuaikan aksen, beberapa lainnya sibuk mencatat istilah baru yang belum pernah mereka dengar. Tapi satu hal jelas, semua mata berbinar.
Dr Glenn membuka materi dengan cara yang hangat dan penuh humor. Sementara Sir Jhonnino menyelipkan banyak refleksi tentang dunia bisnis global.
“Mahasiswa di sini aktif dan penuh rasa ingin tahu. Saya bisa merasakan semangat mereka untuk belajar, dan itu membuat saya ikut bersemangat,” kata Dr Glenn usai sesinya.
Kegiatan ini, menurut Mr Jimmi, Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UBSI, bukan sekadar kuliah tamu biasa.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat menumbuhkan semangat mahasiswa untuk melakukan research. Kami ingin menanamkan bahwa riset bukan hal yang menakutkan, tapi cara untuk menemukan dunia baru,” ujarnya dalam keterangan Senin (10/11/2025).
UBSI sebagai Kampus Digital Kreatif, memang tengah serius membangun atmosfer internasional di lingkungan akademiknya. Program International Student Mobility jadi jembatan yang mempertemukan pengetahuan lintas negara dengan semangat belajar anak muda Indonesia.
Dan di balik ruang kelas itu, ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar materi kuliah, ada rasa ingin tahu yang tumbuh, ada keberanian baru untuk bermimpi melampaui batas bahasa dan benua.
Mungkin di situlah makna sebenarnya dari pertukaran pelajar, bukan hanya tentang siapa yang datang dan siapa yang pergi, tapi tentang bagaimana ilmu bisa menyeberangi lautan tanpa kehilangan sisi manusiawinya.

2 hours ago
1













































