Indonesia–Uni Eropa Sepakati CEPA, Perdagangan Tembus Rp480 Triliun

1 hour ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Indonesia dan Uni Eropa resmi menuntaskan perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) setelah hampir satu dekade. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kesepakatan ini menandai era baru perdagangan kedua kawasan.

“Dengan penandatanganan pengumuman bersama, saya rasa ini awal dari CEPA sebagai era baru dalam hubungan bilateral kita. Perdagangan Indonesia dengan Eropa total sekitar 30 miliar, dengan ekspor Indonesia sekitar 13 miliar,” kata Airlangga dalam sambutannya pada Joint Announcement on the Substantive Conclusion of the Indonesia–EU Comprehensive Economic Partnership Agreement di Bali, Selasa (23/9/2025).

Ia menyebut kesepakatan ini mencakup 723 juta penduduk dengan nilai ekonomi mencapai 21 triliun dolar AS. “Jadi masih banyak peluang dan masa depan yang bergantung pada blok perdagangan besar ini,” ujarnya.

Airlangga menargetkan CEPA dapat berlaku efektif mulai 1 Januari 2027. “Saat kita menatap tahap berikutnya penyelarasan hukum, penerjemahan, ratifikasi kami menegaskan kembali tekad untuk memberlakukan CEPA pada kesempatan paling awal,” katanya.

Sektor padat karya menjadi sorotan utama. “Industri tersebut adalah tekstil, alas kaki, pakaian, furnitur, dan sebagian besar industri padat karya di Indonesia yang saat ini mempekerjakan sekitar 5 juta orang. Jadi 5 juta orang ini sekarang merayakan karena mereka memiliki prospek baik ke depan sebab pasar semakin besar,” ucap Airlangga.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa Maros Sefcovic menekankan perjanjian ini akan menghapus lebih dari 98 persen tarif. “Dengan menuntaskan perjanjian ini, Uni Eropa dan Indonesia mengirim pesan kuat kepada dunia bahwa kita berdiri bersama dalam komitmen terhadap perdagangan internasional yang terbuka, berbasis aturan, dan saling menguntungkan,” kata Sefcovic.

Ia menambahkan, perdagangan barang kedua pihak telah menembus 27 miliar euro tahun lalu. “Pada 2024, ekspor kami ke Indonesia mencapai hampir 9,7 miliar euro, mendukung lebih dari 15.000 UKM Eropa dan sekitar 200.000 lapangan kerja di seluruh Eropa,” ungkapnya.

Selain perdagangan barang, Uni Eropa juga mencatat surplus di sektor jasa dengan tambahan hampir 9 miliar euro. “Perjanjian ini akan membantu membuka potensi besar yang belum tergarap dan membawa berbagai manfaat bagi kedua pihak,” ucap Sefcovic.

Ia menilai kesepakatan ini seimbang dan visioner. “Kami telah menemukan keseimbangan yang tepat antara ambisi dan keadilan, memastikan kedua pihak memperoleh manfaat secara ekonomi, strategis, dan berkelanjutan,” katanya.

Airlangga menutup pidatonya dengan optimisme. “Kami percaya dengan ini kita bisa makmur bersama dan rakyat kedua negara dapat menikmati manfaat dari perjanjian ini,” ujarnya.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|