Foto Ilustrasi. - Ist/Freepik
Harianjogja.com, JOGJA–Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mencatat ada penurunan angka kematian bayi hingga memasuki triwulan ketiga tahun 2025. Pemkot Jogja berharap hingga akhir tahun angka kematian bayi tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.
Dinkes Kota Jogja mencatat angka kematian bayi mencapai 21 kasus pada 2024. Sementara angka kematian bayi hingga Agustus 2025 mencapai 6 kasus.
Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo menilai penurunan angka kematian bayi tersebut menunjukkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kota Jogja terus mengalami peningkatan. Menurutnya, pelayanan kesehatan sejak awal kehamilan hingga menjelang persalinan diperlukan untuk memastikan bayi yang lahir dalam kondisi sehat.
“Angka kematian bayi menurun signifikan, yang artinya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kota Jogja semakin baik,” katanya, Minggu (28/9/2205).
Dia menambahkan penurunan angka kematian bayi juga sejalan dengan penurunan angka kehamilan di Kota Jogja. Angka kehamilan tahun 2024 mencapai 2.139 kasus, sementara hingga Agustus 2025 angka kehamilan mencapai 1.311 kasus.
BACA JUGA: Kata Presiden Prabowo soal Keracunan Massal MBG
Selain itu, menurutnya, angka kelahiran bayi di Kota Jogja juga mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu. Pada tahun 2024, angka kelahiran mencapai 2.137 orang, sementara pada Agustus 2025 mencapai 1.265 orang.
Selain itu, menurutnya, penurunan angka kehamilan dan kelahiran bayi tersebut juga menunjukkan program Keluarga Berencana (KB) yang ada di Kota Jogja telah banyak diakses masyarakat.
“Penurunan angka kehamilan dan kelahiran ini menunjukkan bahwa sosialisasi KB berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dinkes Kota Jogja mencatat jumlah peserta KB di Kota Jogja telah mencapai puluhan ribu orang. Pada 2024 peserta KB mencapai 23.782 orang, sedangkan hingga Agustus 2025 jumlah peserta KB mencapai 22.187 orang.
Menurutnya, peserta KB yang terus bertambah menunjukkan warga Kota Jogja semakin peduli dengan perencanaan keluarga.
“Dengan sisa empat bulan di tahun ini, kami optimistis capaian peserta KB 2025 akan melampaui tahun sebelumnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News