Tumbuh di Lingkungan Hamas, Yousef Berkhianat dan Jadi Agen Israel, Kini Tolak Negara Palestina

1 hour ago 1

Warga mengibarkan bendera Palestina di London, Senin (22/9/2025). Bendera Palestina resmi dikibarkan di luar gedung yang akan menjadi Kedutaan Besar Palestina untuk Inggris di pusat kota London. Pengibaran ini menandai pengakuan resmi Inggris terhadap negara Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Negara Palestina tidak akan pernah ada karena hanya merupakan 'konstruksi buatan'. Demikian menurut Mosab Hassan Yousef, putra salah satu pendiri Hamas, Hassan Yousef.

Pernyataannya muncul di tengah upaya beberapa negara untuk mengakui negara Palestina, sementara komisi PBB menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.

Yousef tumbuh besar di lingkungan Hamas, tetapi kemudian menjadi aset rahasia bagi dinas keamanan Shin Bet Israel sebelum melarikan diri ke AS. Sejak saat itu, ia menjadi penentang keras Hamas dan nasionalisme Palestina.

Berbicara kepada The Telegraph dilansir RT, Yousef mengeklaim 'Palestinaisme' sebagai gerakan politik dan kekerasan yang dibangun di atas korban dan pemikiran seperti aliran sesat. Pemikirian mengancam tidak hanya Israel tetapi juga dunia yang lebih luas.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|