Perkuat Jaringan Irigasi Pertanian, Pemkab Gunungkidul Digelontor Rp41,4 Miliar

2 hours ago 4

Perkuat Jaringan Irigasi Pertanian, Pemkab Gunungkidul Digelontor Rp41,4 Miliar Foto ilustrasi irigasi persawahan. / Freepik

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul bersama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO) mulai melaksanakan pembangunan jaringan irigasi tanah. Total pagu anggaran yang disediakan mencapai Rp41,4 miliar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, ada 35 lokasi pembangunan jaringan irigasi yang disetujui oleh Pemerintah Pusat. Jumlah ini terdiri dari pembangunan sumur baru senilai Rp1,8 miliar di satu titiknya.

BACA JUGA: Pemkab Gunungkidul Bikin Kajian Pemanfaatan Tata Ruang di Wilayah Perkotaan

Total ada 20 titik yang dibangun sehingga total pagu anggaran mencapai Rp36 miliar. Adapun pengerjaan hingga sekarang masih berlangsung.

Selain itu, juga ada rehablilitasi jaringan irigasi di 15 titik dengan anggaran Rp5,4 miliar. Pekerjaan rehabilitasi ini tersebar di 11 kapanewon antara lain Karangmojo, Paliyan, Playen, Nglipar, Girisubo, Ponjong, Semanu, hingga Wonosari.

“Untuk kalurahan yang menerima ada Kalurahan Gedangrejo, Pampang, Logandeng, Katongan, Karangawen. Selain it, ada Kalurahan Songbanyu, Wiladeg, Grogol, Bleberan, Sidorejo, hingga Wunung,” kata Rakhmadian, Selasa (23/9/2025).

Ia berharap program ini berjalan dengan baik sehingga memberikan manfaat yang baik kepada masyarakat. Ia mencontohkan, jaringan irigasi yang diperbaiki bisa dipergunakan untuk mendukung di sektor pertanian, yang salah satunya guna memperkuat ketahanan pangan di masyarakat.

“Sama untuk pembangunan sumur bor. Bisa untuk mempermuda masyarakat mendapatkan akses air bersih. Total program pembangunan ini mencapai hampir Rp41,4 miliar,” katanya.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, berterima kasih adanya bantuan untuk mendukung pengembangan jaringan irigasi maupun air bersih. Ia menegaskan bahwa bantuan ini merupakan hasil komunikasi panjang dengan pemerintah pusat.

“Bantuan yang diberikan tidak  bisa datang tiba-tiba. Ini hasil perjuangan bersama. Apalagi Kita juga mendapat tambahan bantuan berupa 26 unit traktor dari Kementerian Pertanian,” kata Mbak Endah.

Ia berharap program rehabilitasi jaringan irigasi dapat berjalan laancar sehingga dapat selesai tepat waktu. Setelah dibangun, pemerintah kalurahan bersama masyarakat harus ikut menjaga dan merawatnya.

“Mari kita kawal bersama, karena tujuan akhirnya adalah meningkatkan produktivitas pertanian. Ini juga untuk memastikan ketersediaan air di wilayah rawan kekeringan, serta mendukung ketahanan pangan,” katanya.

Mbak Endah berpendapat dengan adanya program ini benar-benar memberi manfaat nyata bagi petani Gunungkidul dalam rangka peningkatan kesejahteraan. “Semoga usaha ini bisa memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat serta dapat memperkuat ketahanan pangan di Gunungkidul,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|