Mahasiswa UMS Kembangkan Makanan Cegah Obesitas dari Bekatul

3 hours ago 13

Mahasiswa UMS Kembangkan Makanan Cegah Obesitas dari Bekatul Tim UMS yang menciptakan BEKAFIT sebagai strategi inovatif pemanfaatan pangan lokal untuk pencegahan obesitas di Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/9/2025). ANTARA - ist/UMS

Harianjogja.com, SOLO—Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UMS menciptakan camilan fungsional bernama BEKAFIT berbahan bekatul dan buah naga untuk cegah obesitas.

Inovasi tersebut lahir dari kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Ormawa (PPO) 2025. Tim pengembang terdiri atas Selvi Restiyana, Dita Febriana Nur Faatihah, Tsannina Saida Lathifa, Mutia Mayzalina, dan Asterika Indah Nuraini dengan bimbingan dosen Dyah Intan Puspitasari, S.Gz., M.Nutr. Produk diberi nama BEKAFIT, mengandalkan bekatul sebagai sumber serat dan buah naga sebagai pemanis alami.

Ketua Tim PPO FIK UMS, Selvi Restiyana, menjelaskan penelitian ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya prevalensi obesitas di Indonesia dan minimnya pemanfaatan potensi pangan lokal.

“BEKAFIT kami kembangkan sebagai cemilan tinggi serat dari bekatul yang dipadukan dengan buah naga sebagai pemanis alami. Perpaduan ini tidak hanya menghadirkan rasa yang lezat, tetapi juga memberikan efek kenyang lebih lama sekaligus membantu mengendalikan asupan kalori,” kata Selvi di Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/9/2025).

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, prevalensi obesitas nasional terus meningkat setiap tahun dan menjadi faktor risiko berbagai penyakit degeneratif. Kondisi tersebut mendorong tim FIK UMS menghadirkan inovasi pangan yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga mendukung kemandirian pangan nasional.

“Kami berharap BEKAFIT dapat menjadi contoh nyata bahwa bahan pangan lokal seperti bekatul memiliki potensi besar sebagai pangan fungsional modern. Produk ini membuka peluang pengembangan industri pangan sehat sekaligus menjadi langkah strategis dalam mendukung program pencegahan obesitas,” tambah Selvi.

BACA JUGA: Kejati DIY Geledah Rumah Eks Kadiskominfo Sleman Terkait Dugaan Korupsi

Proses penelitian dilakukan selama dua bulan meliputi pembuatan produk, uji laboratorium, hingga uji penerimaan masyarakat. Tim memastikan camilan tersebut memenuhi standar kesehatan dan tetap disukai berbagai kalangan konsumen.

Hasil uji publik menunjukkan respons positif. BEKAFIT dinilai lebih sehat, praktis, dan memiliki cita rasa yang mampu bersaing dengan produk komersial.

“Camilan ini rasanya enak, teksturnya gurih, aromanya enak, dan warnanya juga bagus,” ujar Tiwi, salah satu responden uji produk.

Melalui inovasi ini, FIK UMS menegaskan komitmennya untuk berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat sekaligus pengembangan produk pangan fungsional berbasis potensi lokal. BEKAFIT diharapkan menjadi inspirasi generasi muda dalam mengoptimalkan sumber daya lokal guna menciptakan solusi kesehatan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|