Gadis Sukabumi Dijual Rp 200 Juta ke China Jadi Budak Seks dan Kerap Disiksa

3 hours ago 1

Perdagangan manusia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang gadis asal Kabupaten Sukabumi berinisial RR (23 tahun) dijual Rp 200 juta ke seorang pria di China. Ia sempat disekap saat hendak dikirimkan ke China, dinikahkan secara online hingga menjadi budak seks dan kerap disiksa oleh pelaku.

Rangga Suria kuasa hukum korban dan keluarga menceritaka korban RR yang tengah bekerja di sebuah pabrik ditawari pekerjaan asisten rumah tangga (ART) oleh temannya di China dengan janji gaji sebesar Rp 13 juta hingga 30 juta. Ia mengenal rekannya tersebut dari media sosial (medsos).

Tidak lama berselang, ia mengatakan korban mendatangi daerah Cugenang, Cianjur untuk menindaklanjuti lowongan pekerjaan tersebut. Di Cianjur, RR bertemu dengan Y dan JA yang merupakan kakak adik.

Selanjutnya, korban dibawa ke Bogor dan disekap selama dua pekan oleh A. Korban lantas dinikahkan secara online dengan pria China dan disiapkan sejumlah dokumen untuk selanjutnya berangkat ke Negeri Tiongkok itu pada bulan Mei.

Pihak keluarga pun melaporkan masalah tersebut kepada kepolisian setelah beberapa bulan tidak mendapatkan kabar dari korban.

Setelah kejadian tersebut viral, pihak keluarga mendapatkan kabar dari korban bahwa pria tersebut meminta ganti rugi Rp 200 juta karena sudah membelinya.

Ia menyebutkan pihak Konsulat Jenderal Republika Indonesia (KJRI) di China telah meminta bantuan polisi China untuk mengecek keberadaan RR. Polisi tersebut telah melakukan berita acara pemeriksaan kepada pria China dan RR.

"Polisi Tiongkok marah akhirnya laki-laki itu harus dipisahkan dengan R. R di lantai atas, pria itu di bawah," kata dia, Ahad (21/9/2025).

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|