Buka IMOS 2025, Wamenperin Minta Industri Roda Dua Susun Peta Jalan

2 hours ago 6

Harianjogja.com, JAKARTA—Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendorong industri otomotif khususnya roda dua segera menyusun peta jalan untuk 10 tahun dalam menghadapi tantangan besar akibat perkembangan teknologi.

BACA JUGA: Suzuki Ganti Logo

“Pemerintah ingin industri di sektor otomotif terutama kendaraan roda dua mulai menyusun roadmap yang lebih ketat karena kita menghadapi disrupsi yang akan lebih besar lagi dengan perkembangan teknologi informasi, terutama yang berbasis AI sehingga industri atau para pelaku usaha bisa siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang,” ujar Faisol Riza pada pembukaan IMOS 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Rabu.

Menurut Faisol, dunia sedang memasuki era disrupsi teknologi yang akan memengaruhi hampir semua sektor termasuk otomotif.

Menperin menyarankan agar roadmap tersebut, dibagi ke dalam tiga fase. Fase pertama adalah transisi dan konsolidasi selama 2–3 tahun ke depan untuk memperkuat ekosistem dan rantai pasok.

Fase kedua berupa akselerasi pertumbuhan, di mana teknologi informasi diperkirakan akan menjadi bagian penting dalam proses produksi, termasuk dukungan untuk kendaraan listrik dan new energy.

Tahap terakhir adalah fase kemandirian dan kepemimpinan, yang menargetkan Indonesia menjadi kekuatan baru industri roda dua global.

Faisol menambahkan, kerja sama lintas kementerian dan lembaga diperlukan agar roadmap berjalan efektif.

“Kementerian Perhubungan, Kepolisian, dan seluruh pemangku kepentingan harus memiliki pandangan yang sama dalam membangun industri ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Faisol juga menyoroti sejumlah negara yang telah mengembangkan kendaraan nirawak, yang menurutnya tidak menutup kemungkinan teknologi serupa juga akan diterapkan pada kendaraan roda dua.

Sehingga ia berharap industri roda dua Tanah Air dapat berpacu pada inovasi teknologi yang tengah berkembang di kancah global.

“Walaupun kita percaya industri ICE (kendaraan berbahan bakar fosil) masih sangat kuat tetapi jangan lupa bahwa percepatan teknologi di berbagai macam sektor bisa menjadi tantangan tersendiri,” kata Menperin.

Faisol juga menyampaikan data Bank Dunia dan dan United Nations Statistics yang mencatat nilai Manufacturing Value Added Indonesia 2024 mencapai 265 miliar dolar AS, menempatkan Indonesia di posisi ke-13 dunia dan ke-5 di Asia.

Kontribusi industri pengolahan non-migas terhadap PDB juga naik menjadi 16,92 persen pada triwulan II 2025, didorong oleh sektor otomotif roda dua yang penjualannya menembus 4,26 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|