Foto ilustrasi penjual cabai keriting. / Antara
Harianjogja.com, MAGELANG - Harga komoditas cabai di sejumlah pasar di Jawa Tengah, masih terkendali berkat berbagai upaya pengendalian harga yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jateng.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah, Rahmat menyampaikan di Magelang, Senin, meskipun harga cabai di Sumatera Barat sempat menyentuh Rp90 ribu per kilogram, di Jawa Tengah harga cabai keriting tetap di kisaran Rp50 ribu per kilogram.
Dia mengatakan, komoditas cabai keriting dan cabai rawit justru berkontribusi terhadap deflasi pada Agustus 2025, masing-masing minus 0,01 persen dan minus 0,07 persen. Inflasi Jateng sendiri tercatat di level 2,48 persen, sedikit di atas inflasi nasional 2,31 persen.
Menurutnya, capaian itu tak lepas dari kontribusi petani dan strategi pengendalian harga melalui pembentukan champion cabai lokal.
“Hingga saat ini, terdapat 15 champion lokal. Enam di antaranya sudah difasilitasi greenhouse, sehingga produksi tidak tergantung cuaca,” jelas Rahmat saat acara gerakan petani peduli inflasi komoditas cabai Jawa Tengah di GOR Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan pelantikan champion cabai di Jawa Tengah.
Ia berharap champion tersebut mampu menahan sekitar 20 persen produksi cabai Jateng, sehingga harga tidak sepenuhnya dikendalikan pengepul dari luar daerah. Selain itu, BI juga mendorong hilirisasi cabai melalui produk turunan seperti cabai kering dan pasta cabai, serta pengembangan aplikasi lelang cabai agar harga ditentukan di Jawa Tengah.
BACA JUGA: Magelang Ethno Carnival 2025 Meriah, Ribuan Warga Tumpah Ruah
“Dengan strategi ini, kami optimistis harga cabai tetap stabil, inflasi terkendali, dan kesejahteraan petani terjaga,” kata Rahmat.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan peran penting para champion cabai yang baru saja dilantik dalam menjaga kestabilan harga, cabai sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Ia mengapresiasi para petani dan champion yang hadir dari berbagai daerah seperti Grobogan, Pekalongan, hingga Magelang. Menurutnya, kegiatan ini awal dari tantangan besar bagi Jawa Tengah sebagai salah satu sentra cabai nasional.
“Para champion yang sudah dilantik hari ini kembali ke daerah masing-masing. Tugasnya memastikan petani kita lebih sejahtera," katanya.
Ia menambahkan, para champion juga didorong membuka pasar di luar Jawa Tengah. Luthfi mendorong BUMD Jawa Tengah Agro Berdikari (JTAB) untuk mengawal dan mewujudkan itu.
“Kalau harga turun, cabai bisa diekspor ke provinsi lain, seperti ke Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. Dengan begitu petani tetap bisa menikmati harga yang layak,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara