Ayat Alquran ini Membuat Perampok Tobat dan Jadi Waliyullah: Kisah Fudhail bin Iyadh

9 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada yang tahu bagaimana nasib seseorang. Boleh saja saat ini penjahat, tapi di masa depan, bisa saja berubah menjadi orang sholeh. Hari ini menjadi pencuri, pembunuh, dan sebagainya, tapi di masa yang akan datang, berubah menjadi ahli ibadah.

Begitulah kisah seorang waliyullah, Fudhail bin Iyadh. Semula dia adalah perampok jalanan. Dia ditakuti banyak orang di daerah antara Abiwarda dan Sarkhos. Saat ini, daerah tersebut berada di sekitar Samarkand.

Siapa saja yang lewat sana, maka bekal perjalanannya akan dirampok Fudhail. Hasil rampokannya akan dijual sehingga dia mendapatkan harta untuk ditimbun.

Namun suatu ketika, dia mendengar seorang pedagang membaca ayat Alquran dari surah Al-Hadid ayat 16,

أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ

a lam ya`ni lillażīna āmanū an takhsya’a qulụbuhum liżikrillāhi wa mā nazala minal-ḥaqqi wa lā yakụnụ kallażīna ụtul-kitāba ming qablu fa ṭāla ‘alaihimul-amadu fa qasat qulụbuhum, wa kaṡīrum min-hum fāsiqụn

16. Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.

Ulama penafsir Alquran Abdurrahman as-Sa’di menjelaskan, ayat ini mengandung dorongan untuk mengkhusyukan hati kepada Allah secara sungguh-sungguh, mengkhusuyukan hati terhadap Alquran dan Sunnah.

Juga mengingat petuah-petuah ilahiyah serta hukum-hukum syariat di setiap waktu serta mengintrospeksi diri untuk hal itu, “Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan al-Kitab kepadanya, kemudian berlallulah masa yang panjang atas mereka.”

Maksudnya, jangan menjadi seperti orang-orang yang diberi Kitab sebelumnya yang mengharuskan mereka untuk khusyu dan taat secara total, namun mereka tidak bisa menunaikannya dengan lama bahkan masa pun berlalu, kelalaian mereka berlanjut hingga keimanan dan keyakinan mereka lenyap.

“Lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.” Hati setiap saat memerlukan peringatan Alquran yang diturunkan Allah dan berbicara dengan hikmah, tidak sepatutnya lalai dari hal itu, karena lalai dari Alquran dan berdzikir merupakan sebab kerasnya hati dan membekunya air mata.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|