Foto ilustrasi warga miskin di Indonesia dibuat menggunakan Artifical Intelligence ChatGPT.
Harianjogja.com, SLEMAN— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus mengalokasikan anggaran untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan melalui berbagai program intervensi yang tepat sasaran.
Hingga kini, umlah kepala keluarga (KK) miskin di Kabupaten Sleman terus menurun. Pada 2024, jumlahnya tercatat sebanyak 29.308 KK dan berkurang menjadi 28.678 KK pada semester I 2025.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan ketepatan sasaran menjadi kunci agar program penanggulangan kemiskinan benar-benar menyentuh akar persoalan. Menurutnya, perbaikan profil KK miskin penting dilakukan agar perencanaan dan pelaksanaan program semakin efektif.
“Mulai dari pendampingan KK miskin, penetapan prioritas kegiatan, hingga monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara sinergis. Semua harus tepat, tidak boleh ada perhitungan yang meleset,” ujar Danang dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).
Ia menegaskan bahwa sinergi antaranggota Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) di tingkat padukuhan, kalurahan, dan kapanewon sangat diperlukan. Koordinasi yang solid antara perangkat daerah diharapkan mampu mempercepat pencapaian target penurunan kemiskinan di Sleman.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Sleman, Sarastomo Ari Saptoto, mengungkapkan terdapat perbedaan angka penurunan KK miskin antara data Dinsos dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut Dinsos, jumlah KK miskin di Sleman pada 2024 turun 0,33 poin, sementara BPS mencatat penurunan 0,06 poin. Berdasarkan hasil survei BPS per Maret 2025, tingkat kemiskinan Sleman sebesar 7,46% turun menjadi 6,71%.
“Kalau BPS hanya melihat angka kemiskinan secara umum, sementara kami memiliki data BNBA (by name by address) yang lebih detail,” kata Ari.
Untuk 2026, Ari menambahkan, Pemkab Sleman akan mengikuti arahan Gubernur DIY dalam strategi penanggulangan kemiskinan. Pola bantuan langsung, baik dalam bentuk uang maupun barang, akan dikurangi. Sebagai gantinya, pemerintah akan memperkuat program pemberdayaan keluarga miskin agar mereka lebih mandiri secara ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News














































